Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan
http://jurnal.bskap.id/index.php/jpnk
<p>Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan is an open-access peer-reviewed journal published by Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan – Kemendikburistek. Since 2024 Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan has been collaborating with Perhimpunan Periset Indonesia to publish its’ scholarly papers. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan welcomes original research and study papers about education and culture related to education written by researchers, academicians, professionals, and practitioners.</p> <p><em>Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan</em> first edition was published in 1995 under the name of <em>Jurnal Ilmiah Kajian Pendidikan dan Kebudayaan</em> with ISSN 0215-2673. In 1999 it became <em>Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan</em>. Other than its name, it also changed its frequency of publication, that is, bimonthly in 1999, quarterly in 2011, triannual in 2015, and biannual since 2017.</p> <p>In 2016 it had a new ISSN 2460-8300 and started the volume from one. In 2016 it also published in online version with ISSN 2528-4339.</p> <p><strong>ISSN : <a title="ISSN" href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/1441263789" target="_blank" rel="noopener">2460-8300</a><br></strong><strong>E-ISSN : <a title="E-ISSN" href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/1469417062" target="_blank" rel="noopener">2528-4339</a><br>Akreditasi RISTEKBRIN</strong> : <a href="https://simpandata.kemdikbud.go.id/index.php/s/eeNDMYebmMG3kJF" target="_blank" rel="noopener"><strong>200/M/KPT/2020</strong></a></p> <p> </p>Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan, Kemendikbudristeken-USJurnal Pendidikan dan Kebudayaan2460-8300Front Cover
http://jurnal.bskap.id/index.php/jpnk/article/view/5566
<p>Front Cover </p>admin
Copyright (c) 2024 Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan
2024-12-312024-12-3192Daftar Isi, Editorial, Lembar Abstrak
http://jurnal.bskap.id/index.php/jpnk/article/view/5553
<p>Daftar Isi, Editorial, Lembar Abstrak </p>admin
Copyright (c) 2024 Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan
2024-12-232024-12-2392Dampak dan Tantangan Pemanfaatan ChatGPT dalam Pembelajaran pada Kurikulum Merdeka: Tinjauan Literatur Sistematis
http://jurnal.bskap.id/index.php/jpnk/article/view/5214
<p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pemanfaatan ChatGPT dalam pembelajaran di era Kurikulum Merdeka terkait penyebab pemanfaatan ChatGPT dalam pembelajaran, dampak yang timbul akibat pemanfaatan ChatGPT, dan tantangan yang dihadapi dalam pembelajaran. Penelitian ini merupakan penelitian systematic literature review dengan teknik pengumpulan data menggunakan alur PRISMA. Data penelitian diperoleh dari literatur yang terpublikasi sejak November 2022 – Mei 2024 pada aplikasi Publish or Perish. Hasil penelitian menujukkan penyebab utama pemanfaatan ChatGPT dalam pembelajaran yaitu perkembangan teknologi dan inovasi pembelajaran, rendahnya keterampilan menulis, dan rendahnya kemampuan pemecahan masalah. Di samping itu, terdapat penyebab lain seperti kurangnya motivasi belajar, perubahan cara belajar, personalisasi belajar. Pemanfaatan ChatGPT memberi dampak positif terutama pada peningkatan motivasi dan minat belajar, peningkatan aktivitas dan hasil belajar, dan peningkatan keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah. Namun demikian, pemanfaatan kecerdasan buatan ini memberi dampak negatif pula terutama ketergantungan pada teknologi, menimbulkan rasa malas, dan melemahkan kemampuan berpikir kritis dan kreativitas. Tantangan utama pemanfaatan ChatGPT adalah keakuratan informasi, etika akademik dan plagiarisme, kesenjangan teknologi, masalah privasi, serta internet. Kesimpulan, Pemanfaatan ChatGPT dalam lingkup akademik dapat mengatasi beberapa permasalahan pembelajaran. Namun, pemanfaatan kecerdasan buatan tersebut menimbulkan dampak positif dan negatif, sekaligus tantangan. Oleh karena itu, pemanfaatan ChatGPT memerlukan pengawasan dan penerapan etika akademik agar integritas hasil pembelajaran tetap terjaga.</p>Agung SupriyonoAlbertus Djoko Lesmono Trapsilo Prihandono
Copyright (c) 2024 Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan
2024-12-192024-12-199213415210.24832/jpnk.v9i2.5214Persepsi Calon Guru Sekolah Dasar Terhadap Pengajaran Folklor: Studi Kasus pada Mahasiswa Universitas PGRI Yogyakarta
http://jurnal.bskap.id/index.php/jpnk/article/view/5123
<p>Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan persepsi calon guru sekolah dasar mengenai relevansi folklor pada pembelajaran pada masa kini dan masa yang akan datang<em>. Penelitian ini </em><em>merupakan penelitian kualitatif deksriptif</em><em>. </em><em>Informan</em><em> penelitian ini adalah </em><em>calon guru </em><em>s</em><em>ekolah </em><em>d</em><em>asar</em><em>. Pengambilan data dilakukan melalui wawancara individu</em> <em>dengan teknik</em> <em>semi terstruktu</em><em>r.</em><em> Keabsahan data menggunakan triangulasi sumber. Teknik analisis yang digunakan ialah teknik analisis induktif.</em> Hasil penelitian menunjukkan bahwa para calon guru mempersepsikan folklor memiliki urgensi untuk diajarkan di sekolah dasar khususnya dalam pembelajaran sastra karena memiliki nilai didaktis terutama dalam pendidikan karakter dan merupakan salah satu upaya dalam pelestarian budaya. Namun, sebagian calon guru lebih memilih sastra modern sebagai bahan ajar karena ceritanya lebih menarik dan lebih kontekstual dengan perkembangan zaman. Temuan tersebut mengindikasikan calon guru sekolah dasar memiliki pandangan yang berbeda mengenai pembelajaran folklore di sekolah. Kesimpulan, baik folklor maupun sastra modern memiliki potensi yang sama untuk diajarkan kepada peserta didik karena keduanya memberikan nilai edukatif yang relevan terutama dalam pengembangan karakter. Oleh karena itu, diperlukan integrasi antara folklor dan sastra modern dalam pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar untuk menciptakan keseimbangan antara pengajaran nilai lokal dan kontekstualisasi zaman modern.</p>Ujang SugaraSupartinahHerwin
Copyright (c) 2024 Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan
2024-12-122024-12-129215316810.24832/jpnk.v9i2.5123Implementasi Kebijakan Penguatan Karakter: Studi Kasus pada Jenjang SMP di Kabupaten Lebak
http://jurnal.bskap.id/index.php/jpnk/article/view/4558
<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi implementasi program penguatan karakter pada jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Lebak, mengidentifikasi penghambat implementasi, dan menyusun rekomendasi strategi untuk mempercepat implementasi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis studi kasus dan <em>subjek penelitian </em><em>yaitu</em> <em>para </em><em>pemangku kepentingan </em><em>pada</em> <em>jenjang sekolah SMP di Kabupaten Lebak, </em> Banten. Sumber data penelitian adalah wawancara terhadap informan, studi dokumentasi, dan angket/kuesioner yang dianalisis berdasarkan model implementasi kebijakan Van Meter dan Van Horn. <em> Hasil penelitian menunjukkan bahwa</em> <em>Pemerintah Daerah Kabupaten Lebak belum memiliki dokumen kebijakan yang dapat digunakan sebagai acuan perencanaan anggaran dan program penguatan karakter sehingga intervensi lanjutan pemerintah daerah yaitu Dinas Pendidikan Kabupaten Lebak masih terbatas. Hal ini menyebabkan adanya kesenjangan pemahaman guru terhadap pembiasaan nilai-nilai profil pelajar Pancasila dan terbatasnya partisipasi aktif orang tua dan komunitas dalam penguatan karakter di dalam dan luar sekolah. </em><em>Untuk itu, diperlukan s</em><em>trategi </em><em>untuk </em><em>mengatasi masalah </em><em>tersebut yaitu </em><em>advokasi penyusunan dokumen kebijakan penguatan karakter, peningkatan kapasitas guru, </em><em>serta</em> <em>pelibatan aktif orang tua dan mitra pendidikan.</em> Kesimpulan, Implementasi kebijakan penguatan karakter pada Jenjang SMP di Kabupaten Lebak membutuhkan kolaborasi antara pemerintah daerah, sekolah, orang tua, dan masyarakat. Untuk mendukung keberhasilan implementasi kebijakan tersebut diperlukan penyusunan kebijakan yang lebih dan jelas dan terustuktur di samping peningkatan kapasitas semua pihak terkait.</p>Andreas Yoga AditamaHamkaAsropi
Copyright (c) 2024 Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan
2024-12-122024-12-129216918710.24832/jpnk.v9i2.4558The Practice and Challenges of Differentiated Instruction Implementation: A Case Study at SMP Islam de Green Camp
http://jurnal.bskap.id/index.php/jpnk/article/view/5145
<p><em>This study explores the strategies employed by English teachers at SMP Islam De Green Camp, Tanjungpinang, for implementing Differentiated Instruction in alignment with the Kurikulum Merdeka in English classes, as well as the challenges they face in doing so. A descriptive qualitative approach was used, incorporating observations, interviews, questionnaires, and documentation. The participants included three English teachers, six inclusive students, and fifty-two regular students. Data were analyzed using the Miles and Huberman model, which involves data reduction, data display, and conclusion drawing. The findings reveal that the implementation of Differentiated Instruction at this school is still developing, with content differentiation requiring further enhancement compared to other aspects of differentiation. Teachers are actively adapting teaching strategies, assessments, and classroom environments to meet diverse student needs. Key challenges include varying learning needs, students’ negative attitudes towards English, and limited vocabulary and memorization skills. Despite these obstacles, teachers remain committed to advancing the practice of Differentiated Instruction through professional development, collaboration, and innovative teaching methods. In conclusion, while the implementation of Differentiated Instruction at SMP Islam De Green Camp is progressing, ongoing efforts in professional development and resource allocation are crucial to fully realizing its potential to support diverse student needs within the Kurikulum Merdeka framework.</em></p>Muhammad Aiman Zaidan Kusasi Hanifah Rona Elfiza
Copyright (c) 2024 Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan
2024-12-122024-12-129218820410.24832/jpnk.v9i2.5145Variabel yang Memengaruhi Kemampuan Literasi Membaca Siswa Indonesia : Analisis Berdasarkan Pendekatan MARS
http://jurnal.bskap.id/index.php/jpnk/article/view/4966
<p><strong>Abstrak:</strong> Penelitian ini bertujuan menganalisis kemampuan literasi membaca siswa di Indonesia serta mengidentifikasi variabel penting yang memengaruhi kemampuan tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan pendekatan Multivariate Adaptive Regression Spline (MARS). Data yang digunakan adalah survei PISA Indonesia tahun 2022 dengan melibatkan 16 variabel prediktor dan 1 variabel respon. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata kemampuan literasi membaca siswa Indonesia adalah 375,296, yang menempatkan Indonesia pada level 1c atau peringkat rendah. Dari 16 variabel prediktor, variabel indeks dukungan keluarga memiliki pengaruh terbesar terhadap skor literasi membaca PISA 2022 di Indonesia. Peningkatan indeks dukungan keluarga secara langsung dapat meningkatkan skor literasi membaca sebesar 33,921 pada setiap siswa di Indonesia. Selain itu, terdapat 4 variabel penting lainnya yang berinteraksi dengan indeks dukungan keluarga dalam memengaruhi skor literasi membaca yaitu status ekonomi, sosial, dan budaya keluarga,dukungan keluarga terhadap pembelajaran mandiri, ketersediaan sumber daya TIK, dan serta rasa ingin tahu. Kesimpulan dari penelitian ini adalah kemampuan literasi membaca siswa di Indonesia masih tergolong rendah dan variabel dukungan keluarga terbukti memiliki pengaruh paling besar terhadap skor literasi membaca disamping variabel lainnya. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk meningkatkan kemampuan literasi membaca siswa melalui berbagai intervensi kebijakan yang mempertimbangkan dukungan keluarga sebagai faktor utama.</p>Dita AmeliaSuliyantoNa’imatul Lu’lu’aNaura Qathrunnada Bi ArafahSistya Rosi DiaprinaTri Chusniyatul Maromy
Copyright (c) 2024 Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan
2024-12-232024-12-239220521710.24832/jpnk.v9i2.4966Desain Instrumen Pengukuran Literasi Lingkungan Siswa SMA dengan Menggunakan Pendekatan Model Rasch
http://jurnal.bskap.id/index.php/jpnk/article/view/5126
<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan instrumen pengukuran literasi lingkungan siswa dengan menggunakan pendekatan <em>model Rasch</em> serta mengetahui gambaran secara umum tingkat literasi lingkungan siswa berdasarkan instrumen pengukuran yang dikembangkan. Jenis penelitian ini ialah <em>penelitian dan pengembangan</em> dengan mengadaptasi model pengembangan Mark Wilson. Subjek ujicoba dalam penelitian ini ialah siswa Sekolah Menengah Atas Negeri kelas XI yang terdapat di Kabupaten Gowa sebanyak 350 responden yang tersebar dari 5 sekolah Negeri. Pemilihan sampel menggunakan teknik <em>convenience sampling</em>. Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini mencakup dua jenis yaitu lembar validasi ahli dan instrumen pengukuran yang dikembangkan. Teknik analisis adalah analisis validitas isi menggunakan formula <em>Aiken V</em> dan analisis karakteristik butir menggunakan <em>model Rasch</em>. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa dalam analisis validitas <em>Aiken V</em> terdapat 45 butir yang memiliki nilai indeks V > 0,60. Kemudian, dalam analisis karakteristik butir menggunakan <em>model Rasch</em> menunjukkan bahwa terdapat 38 butir yang fit. Pada ujicoba instrument tes literasi lingkungan yang dikembangkan diketahui bahwa pada umumnya siswa berada pada pengelompokan abilitas yang rendah. Kesimpulan, pengembangan instrumen layak digunakan untuk mengukur literasi lingkungan dan pada umumnya tingkat kecakapan literasi lingkungan siswa dikategorikan rendah. Temuan ini mengindikasikan perlunya upaya lebih lanjut kebijakan pendidikan untuk meningkatkan literasi lingkungan dan tanggung jawab di kalangan generasi muda.</p>Surya DharmaIlhamuddin Abd. Kadir JaelaniFathrul Ariah Syafaruddin
Copyright (c) 2024 Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan
2024-12-282024-12-289221823610.24832/jpnk.v9i2.5126Karakteristik Penduduk Miskin dalam Hubungannya dengan Parstisipasi pada Perguruan Tinggi di Indonesia
http://jurnal.bskap.id/index.php/jpnk/article/view/5073
<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran umum dan variabel yang memengaruhi partisipasi perguruan tinggi pada kelompok 20% penduduk termiskin di Indonesia tahun 2023. Penelitian kuantitatif ini menggunakan data yang bersumber dari Susenas Maret 2023 dan dianalisis menggunakan regresi logistik biner. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa hanya 32,28% penduduk miskin yang berpartisipasi dalam perguruan tinggi. Variabel yang signifikan berpengaruh terhadap status partisipasi penduduk miskin pada perguruan tinggi di antaranya tingkat pendidikan kepala rumah tangga, jumlah anggota rumah tangga, status bekerja penduduk, jenis kelamin, dan status penerimaan Program Indonesia Pintar (PIP). Temuan dalam penelitian ini adalah penduduk miskin yang menerima PIP memiliki kecenderungan paling besar untuk berpartisipasi. Oleh karena itu, pemerintah dan pihak terkait perlu memperluas beasiswa dan informasi beasiswa perguruan tinggi terhadap penduduk miskin.</p>Winda RawiyantiWinih Budiarti
Copyright (c) 2024 Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan
2024-12-302024-12-309223725010.24832/jpnk.v9i2.5073Indeks, Pedoman Penulisan
http://jurnal.bskap.id/index.php/jpnk/article/view/5555
<p>Indeks </p>admin
Copyright (c) 2024 Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan
2024-12-232024-12-2392Back Cover
http://jurnal.bskap.id/index.php/jpnk/article/view/5557
<p>Back Cover </p>admin
Copyright (c) 2024 Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan
2024-12-232024-12-2392